Rabu, 27 Juni 2007

PENGEMBANGAN GAME DI INDONESIA MULAI BERKEMBANG

Kita masih sering sekali mendengar, kalau di Indonesia itu surganya pembajak, mulai dari buku sampai software, perhatikan saja pembicaraan para pelajar dan mahasiswa di Indonesia tentang software-software yang baru keluar, hal pertama yang mereka bicarakan adalah "Sudah dapat Cracknya belum?", hal ini juga berlaku pada software-software game yang ada di Indonesia.
Memang tidak bisa dipungkiri kalau hal ini juga muncul karena k
ondisi ekonomi kita masih di bawah rata-rata, sayangnya, masih banyak dari kita yang kurang berminat untuk mengembangkan diri kita menuju ke arah yang lebih baik, padahal kemampuan dan kehebatan kita dalam membuat software tidak bisa diremehkan oleh negara-negara lain, karena banyak sekali orang-orang Indonesia yang memiliki kemampuan di atas rata-rata di dalam bidang ini.
Saat ini kita sedang membicarakan g
ame, mengapa di Indonesia tidak membuat game sendiri? Kalau memang game tersebut berkualitas, pasti akan memiliki nilai jual. memangnya orang Indonesia bisa? Lihat saja pak David Setyabudi yang sudah banyak membuat game Indonesia, kemudian ada suatu Studio game yang bernama Matahari Studios yang mengembangkan game-game sekelas Need For Speed Underground. berarti, jawabannya jelas dan pasti, kita bisa!!!
Saya sendiri sekarang sedang membina beberapa kelompok kecil mahasiswa pengembang game di tempat saya bekerja, di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, game yang kami kembangkan memang m
asih merupakan game-game RPG (Role Playing Game) kecil yang menggunakan tools yang sering dipakai oleh teman-teman pengembang game lainnya.
Berikut screenshot dari game-game yang sedang kami kembangkan:

1. Final Battle (pengembang : Yosua Onesimus, Jasson Prestiliano) , genre Classic RPG, kelebihan: Sistem Battle yang dimodifikasi, sistem pada perjalanan game
















2. Soldiers Of Heaven (pengembang: Jasson Prestiliano, Hettyca Astuningdyas, Yosua Onesimus), genre: Classic RPG, kelebihan: cerita kompleks dan mengharukan, sprite dan face digambar ulang
















3. The Ordinary Weird Story (pengembang: Daniel Irwanto Saputro, Angkin Winartan), genre : Comedy RPG, kelebihan: Cerita plesetan sangat banyak, terdapat tambahan flash movie
















Masih ada beberapa game lagi yang belum kami sampaikan di sini, mungkin bila pengembangan game tersebut sudah selesai, kami akan tampilkan hasil-hasilnya.
Mulai dari sesuatu yang kecil, akan muncul ide-ide yang hebat dan menarik untuk diekspos.
Kalau mungkin ada yang tertarik memberi ide dan saran tentang hal ini, kami akan sangat senang menerimanya, kami punya mimpi untuk mengubah pandangan dunia, bahwa Indonesia tidak lagi menjadi negara pembajak software, namun negara pembuat software, kita bukan lagi sekedar bermain game, tetapi juga bisa mengembangkan game.

Jahe Blogger Director,



Jasson Prestiliano

1 komentar:

Blogger mengatakan...

Doraemonnya lucu pak :-)